Ingin Sehat? Tahan Amarahmu

By : Uun Tri Wahyudi

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah sholallohu ‘alaihi wa sallam : (Ya Rasulullah) nasihatilah saya. Beliau bersabda : Jangan Kamu Marah. Orang itu menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda : Jangan Engkau Marah.
(Hadits Riwayat Bukhori )


Marah adalah suatu fithrah pada setiap manusia. Marah atau Kemarahan adalah ketegangan jiwa yang muncul akibat penolakan terhadap apa yang tidak diinginkan, atau bersikukuh dengan pendapat tertentu tanpa melihat kesalahan atau kebenarannya. Marah memang tidak selalu berhubungan dengan keburukan, marahpun terkadang diperlukan disaat-saat tertentu. Namun tetap yang lebih baik adalah menahan amarah karena marah dapat menyebabkan berbagai akibat buruk, baik secara fisik maupun psikis.


Salah satu dampak buruk marah yaitu dari segi kesehatan. Orang yang sering marah akan mudah terserang  berbagai penyakit seperti sakit jantung, darah tinggi, sakit kepala dan migrain, gagal ginjal, mudah cepat tua, stroke dan lain sebagainya.
Ahli kesehatan menemukan bahwa saat marah jantung kita dipacu secara mendadak dan cepat untuk memompa darah secara tiba-tiba. Hal ini tentunya tidak baik bagi kesehatan jantung. Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang terpenting yang ada di dalam tubuh manusia, karena apabila jantung kita bermasalah, maka sirkulasi darah keseluruh tubuh tidak akan normal. Selain itu pula, apabila dalam pembuluh-pembuluh darah kita terdapat penyumbatan pembuluh darah, maka kerja jantung akan semakin berat. Itu akan merusak otot jantung. Inilah alasan kenapa orang mendapat serangan jantung ketika seseorang marah besar.
Sering kita dengar pula ungkapan “Orang Marah Cepat Tua”. Sekilas ungkapan ini hanyalah ungkapan semata. Namun tahukah anda pada saat marah raut muka kita akan mengerutkan wajah dan apabila sering terjadi, maka akan ada kerutan-kerutan di wajah kita. Sehingga orang pemarah akan terlihat lebih cepat tua dari umur biologisnya.
Marahpun dapat menyebabkan stroke. Saat marah, jantung kita dipacu untuk bertugas dengan cepat, karena jatung harus menyuplai darah ke otak. Apabila saat yang bersamaan kita mempunyai penyakit kolesterol, maka akan ada pembuluh darah yang tersumbat,dan hal tersebut bisa menimbulkan stroke.
Banyak sekali akibat-akibat buruk bila kita sering marah. Orang-prang sekitar kitapun akan merasa tidak nyaman berada didekat kita ketika kita sering marah. Oleh karena itu Rosulullah menasehati “Laa Taghdob (jangan engkau marah)” kepada kita semua.
Dan apabila kita termasuk orang yang sering marah, maka cobalah ikuti apa yang diajarkan Rosulullah yang beliau sampaikan dalam Haditsnya “Bila salah seorang dari kamu marah dalam keadan berdiri hendaklah duduk, bila kemarahan masih belum hilang hendaklah ia berbaring.” (HR Ahmad). Hadits inipun didukung oleh penemuan para ahli dekat-dekat ini. Mereka menemukan bahwa  Dampak kemarahan akan semakin parah saat dalam keadaan berdiri, karena semua urat dan otot mengencang sehingga meningkatkan jumlah hormon adrenalin. Keadaan seperti ini bisa mengakibatkan penyakit kanker. Berbeda kalau dia duduk, maka adrenalin akan menurun. Selain itu jika kita sedang marah, berwudhulah. Karena amarah itu berasal dari syaithon dan syaithon diciptakan dari api dan api dapat padam dengan air(berwudhu).
Selain dapat menghindarkan kita dari berbagai penyakit, ternyata menahan amarahpun dapat membawa kita masuk kedalam syurga-Nya. Sebagaimana yang disabdakan Rosulullah “ Laa Taghdob wa lakal Jannah ( Jangan marah dan untukmu Surga)” ( HR. Thobroni).
Ketika kita marah, ibarat kita sedang menggenggam bara api yang panas dengan tangan kita yang kemudian akan kita lemparkan kepada seseorang, dan yang terjadi adalah kita sendiri yang akan terluka.
Sudah tahukan dampak buruk jika kita sering marah? Sudah tahu juga kan dampak baik jika kita tidak marah? So tunggu apalagi. Ingin Sehat? “Tahan Amarahmu”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN BERUPA GAMBAR (NON ELEKTRONIK)

Komik Sebagai Media Pembelajaran 2

perbedaan زوجة (istri) dan امرأة (istri) dalam Al Qur’an