MENGECAP MANIS BUAH KESYUKURAN
By : Uun Triwahyudi
“Bersyukur” kata sederhana yang begitu akrab ditelinga. Sering kali terucap hingga kata ini menjadi hal yang begitu ringan namun tidak sarat akan makna. Kata-kata ringan yang kerap terlupakan hakikatnya. Mudah terucapkan namun mudah terabaikan pula. Bahkan terkadang manusia yang mengaku sebagai seorang hamba pun tidak mengetahui esensi syukur sesungguhnya. Lantas apa sesunggugnya syukur itu? Dan mengapa manusia harus bersyukur? Bagaimana cara bersyukur?
Apa itu Syukur??
Sebelum pembahasan lebih dalam dari judul dan menjawab pertanyaaan-pertanyaan diatas, terlebih dahulu kita harus mengetahui makna sebenarnya dari kata Syukur. Syukur berasal dari bahasa arab. Secara bahasa syukur berasal dari kata Syakaro_Yasykuru_Syukron yang berarti berterimakasih. Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia Syukur mempunyai arti berterimakasih kepada Allah. Dan ada juga yang mengartikan bahwa Syukur adalah gambaran dalam benak tentang nikmat dan menampaknanya dengan melakukan apa yang dikehendaki oleh pemberinya (Allah).
Mengapa Harus Bersyukur??
Allah swt berfirman dalam QS.Annisa :147 yang artinya:
“Allah tidak akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman. Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha mengetahui.”
Dari ayat tersebut dapat diketahui bahwa dengan bersyukur manusia akan terhindar dari siksa Allah dan dengan bersyukur Allah pun akan mensyukuri hambanya dengan memberi pahala terhadap amal-amal yang telah diperbuat, mema'afkan kesalahan, serta menambah nikmat-Nya berlipat ganda seperti yang juga telah dijelaskan dalam Q.S. Ibrahim: 7 "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu (Q.S. Ibrahim: 7).”
Ini adalah salah satu alasan mengapa manusia harus bersyukur. Besar sekali bukan balasan dari bersyukur itu??
Dan perlu di ketahui juga, bahwa ketika manusia bersyukur kepada Allah, ternyata syukur itu hakikatnya adalah syukur untuk diri manusia itu sendiri sebagaimana firman Allah swt yang artinya “: "Bersyukurlah kepada Allah. dan Barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri ".(Q.S Luqman : 12)
“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”(Q.S Ar-Rohman : 59)
Memang sangat besar sekali nikmat Allah yang telah diberikan pada hambanya, bahkan dalam sebuah riwayat, dikisahkan ada seorang fulan yang begitu rajin beribadah. Ia sengaja memilih untuk tinggal disuatu gua, dimana setiap hari ia hanya menghabiskan waktunya untuk beribadah. Kemudian ketika ia wafat, ia menghadap kepada Allah dengan membawa banyak sekali pahala yang telah ia kumpulkan, dan ia berkata “ya Robb!! Masukanlah aku kedalam Jannah-Mu” kemudian Allah berfirman kepada para malaikat, “ Wahai malaikat-Ku masukanlah orang itu kedalam syurga karena rahmat dan nikmat-Ku”. Mendengar hal ini si fulan pun protes dan berkata “ ya Robb!! Mengapa Engkau memasukanku ke Surga atas nikmat-Mu? Bukankah aku telah membawa banyak sekali pahala?” “ Allah berfirman, sesungguhnya pahala-pahala yang kau bawa itu tidaklah lebih berat timbangnnya jika dibandingkan dengan berat timbangan nikmat sebola matamu” kemudian Allah menyuruh malaikat-Nya untuk menimbang berat mana antara pahala yang dibawanya dengan nikmat satu bola mata yang Allah beri. Dan setelah ditimbang jauh lebih berat timbangan sebola mata si fulan ketimbang pahala-pahala yang telah ia lakukan.
Masya Allah betapa besar sekali kenikmatan yang telah Allah berikan pada hamba-Nya, karena itu marilah senantiasa kita bersyukur pada-Nya tentu dengan syukur yang bukan hanya lisan saja, akan tetapi dengan syukur yang dapat direalisasikan melalui perbuatan yang dapat meningkatkan keimanan serta ketakwaan kepada-Nya. Agar manusia dapat mengecap buah manis Kesyukuran.
Bagaimana Caranya Bersyukur??
Ada beberapa cara untuk bersyukur pada Allah swt
- Bersyukur dengan Hati
Yang dimaksud bersyukur dengan hati adalah bersyukur yang dilakukan dengan menyadari sepenuhnya bahwa nikmat yang diperoleh adalah semata-mata karena anugrah dan nikmat dari Allah. Syukur dengan hati mengantarkan manusia untuk menerima anugrah dengan penuh kerelaan tanpa harus keberatan betapapun kecilnya nikmat tersebut.
- Bersyukur dengan lisan
Yang dimaksud bersyukur dengan lisan adalah bersyukur yang dilakukan dengan ucapan bahwa sumber nikmat itu adalah dari Allah, memuji-Nya dengan melafadzkan tahmid dan puji-pujian lainnya merupakan wujud sederhana dari syukur.
- Bersyukur dengan perbuatan
Yang dimaksud disini adalah bersyukur atas nikmat yang telah diberikan dengan cara bekerja atau melakukan pekerjaan. Menggunakan anugrah yang telah diberikan dengan cara melakukan sesuatu yaang diperintahkan syariat dan menjauhi apa-apa yang dilarangan-Nya.
Do’a Agar Kita Menjadi Orang yang Senantiyasa Bersyukur
Robbi auzi’niy an Asykuro Ni’mataka allati an’amta ‘alaiya wa ‘ala waalidaiya wa an-a’mal shoolihan tardhoohu wa ashlih li fi dzurriyyati, inniy tubtu ilaika wa inniy minal muslimin. (Q.S Al-Ahqof : 15)
"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang berserah diri".
Wallahu’alam bishowab
Komentar
Posting Komentar